Sabtu, 11 Juni 2016

Pasangan Tetangga Tidak Selalu Lebih Hijau


Hanya rumput sintetis saja yang selalu tampak hijau :)
Pernikahan merupakan hal yang sakral dan melibatkan penyatuan sepasang manusia. Selalu ada perbedaan dalam proses penyatuan tersebut, pemikiran, passion dan tujuan hidup termasuk di dalamnya. Biasanya segala perbedaan tersebut tertutup oleh aura cinta pada malam pertama dan masa awal pernikahan. Kehidupan dipenuhi dengan warna dan perasaan indah. Tapi seiring berjalannya waktu, entah karena perasaan cinta yang mulai memudar atau karena penyatuan dari perbedaan tersebut tidak bisa dilanjutkan lagi, atau yang lebih parahnya ada cinta lain yang menyusupi hati, membuat   pernikahan sering berada di ambang batas perpisahan

Banyak  perceraian yang terjadi akibat adanya pria atau wanita idaman lain. Hal yang menyebabkan itu terjadi bisa karena memang bawaan gen yang gemar berselingkuh atau ada ketidakpuasan dengan pasangan hingga mencari kepuasan dari orang lain. Tidak puas dengan nafkah yang diberi, tidak puas akan kehidupan yang itu-itu saja hingga tidak puas dengan urusan ranjang. 

Manusia memang makhluk yang tidak mudah dipuaskan. Ada saja hal yang membuat perasaaan kurang disana-sini, dan dengan mengganti pasangan mereka merasa akan membuat semuanya menjadi lebih baik. Padahal belum tentu, bisa jadi kesalahan dan perasaan tidak puas hanya dimiliki oleh dirinya sendiri. Sehingga ketika memiliki pasangan baru, hal yang sama akan terulang kembali. Ingatlah, usia tidak bisa di-rewind seperti kaset video hingga kita bisa mengulang masa lalu dan memperbaikinya kembali. Life always going forward!  

Pasangan orang lain sering terlihat lebih baik  dari pasangan yang kita miliki. Kadang ada rasa iri ketika melihat suami tetangga memiliki gaji puluhan juta tiap bulannya sedangkan suami hanya memberikan nafkah seadanya. Padahal biarpun dengan gaji sebanyak itu, suami tetangga belum tentu mau membantu cuci piring kotor atau bermain dengan anak selelah apapun ketika pulang dari kerja seperti suami kita sendiri. Istri tetangga yang cantik dan seksi sekali itu belum tentu seperti istri kita yang selalu menjaga kecantikan tanpa butuh operasi plastik dan sedot lemak sana sini. Artinya pasangan tetangga tidak selalu lebih hijau, kadang walau tampak hijau di luar tapi bisa saja gersang di dalam. 

Bersyukur dengan semua yang dimiliki tentu akan lebih baik. Jika pasangan memiliki banyak kebiasaan jelek juga syukuri saya, masih banyak, loh mereka yang belum memiliki pasangan hingga kini biarpun usia telah melewati masa dewasa. 

Tapi, sabar juga ada batasnya, jika masalah yang ada sudah berlebihan, bersandarlah hanya kepada Sang Maha Kuasa bukan kepada bahu manusia. Biarkan tangan-Nya saja yang membimbing kita menjemput hidup yang lebih baik lagi.

Selasa, 17 Mei 2016

Selesai Kuliah, Please Jangan Cari Kerja!



Selesai kuliah menjadi pencari kerja?
Jangan dong.
Selesai kuliah, please jangan cari kerja!
Lebih baik menjadi pencipta lapangan kerja saja.
Bagaimana memulainya?
Keluarlah dari tempurung Anda.  Barangkali itu pesan yang ingin saya sampaikan pada semua pencari kerja.
Selesai kuliah bergaulah di komunitas pebisnis.  Pergaulan itu akan memperluas banyak hal: networking, peluang, ilmu dan diri sendiri.
Belajarlah dari mereka tanpa lelah!  Begitu kira-kira pesan kedua yang ingin saya sampaikan baik yang gratis maupun yang Anda harus menginvestasikan rupiah di dalamnya, belajar merupakan investasi sukses.  Belajar dari para pebisnis cara menghadapi pasang surut, masalah silih berganti, bahkan pencapaian-pencapaian tak terduga. 
Berbisnis memang selain sebagai penyokong financial juga merupakan ruang belajar yang tidak pernah berhenti.  Berbisnis merupakan salah satu lahan belajar tanpa batas.  Saat bisnis kita sukses, kita belajar.  Saat bisnis jatuh, kita pun belajar.  Saat bernetworking kita belajar.  Saya yakin semua pebisnis pemula akan terus menghebat ketika semangat belajarnya menghebat.  Jangan berhenti belajar sebab ilmu adalah landasan mengerjakan apapun.
Belajar membuat saya makin merasa kecil dan tidak tahu apa-apa.  Meski saya terlibat sebagai pengajar di berbagai kegiatan, namun saya tetap merasa bukan mengajar, melainkan sedang belajar.  Belajar untuk memuaskan dahaga keingintahuan saya akan sesuatu dan untuk terus memperbaiki langkah. 

Jadi selesai kuliah, please jangan cari kerja.    Belajarlah lebih banyak, bahkan bukan hanya sekedar belajar bisnis. Belajarlah memulai bisnis dari nol dengan benar.  Bukan hanya sekedar memulai bisnis namun belajar untuk memulai sesuatu lebih sempurna.
Saat Anda nanti memulai bisnis, cintailah bisnis sepenuh hati.  Mencintai bisnis yang dijalankan akan mampu menjadi obat dari banyaknya persoalan bisnis.  Mengawal bisnis memang tidak semudah mendirikannya, butuh kemampuan lebih untuk membuatnya terus berkembang dan tetap ajeg dari bebagai angin besar.  Namun jangan khawatir, bisnis itu proses.  Jika Anda merasa belum cukup kuat untuk berproses sendiri, carilah mentor bisnis yang bisa mentransfer pengalaman mereka menjadi sebuah kekuatan bagi bisnis Anda.  Melangkahlah dengan penuh keyakinan.  Selamat memulai bisnis!